Alifudin Dorong Perbaikan Layanan dan Tenaga Kesehatan di Papua Pegunungan

07-10-2023 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin saat bertukar cenderamata usai Kunker Reses Komisi IX DPR RI di Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (4/10/2023). Foto: Ulfi/nr

 

Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin mendorong agar di Provinsi Papua Pegunungan tersedia layanan dan tenaga kesehatan yang terbaik. Karena, menurutnya, belum ada rumah sakit di wilayah tersebut belum ada yang setingkat provinsi. Bahkan, secara keseluruhan masih banyak kekurangan dokter dan kesehatan lainnya khususnya di Papua Pegunungan.

 

“Jadi kami harapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama juga ini bisa berjalan sehingga keperluan dokter di khususnya Papua pegunungan ini bisa terpenuhi. Ya minimal perawat lah kalau tidak ada sama sekali kan kasihan sekali, ya kita memahami dengan situasi yang ada,” ungkap Alifudin, di Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (4/10/2023).

 

Dengan sudah ditetapkan Undang-UndNg (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, menurutnya, hal tersebut menjadi percepatan untuk menghasilkan dokter-dokter dan juga dokter spesialis. Juga diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa berjalan sehingga keperluan dokter di khususnya Papua pegunungan ini bisa terpenuhi.

 

“Ke depannya itu (perlu dibangun) rumah sakit. Pertama, sarananya dulu rumah sakit harus diperbaiki karena yang sebagian itu rumah sakit sudah tua. Kemudian yang ada ruangan-ruangan ini sudah bagus tetapi alat-alat kesehatannya belum memadai sehingga tadi kepala rumah sakitnya mengusulkan kepada kami sebagai anggota DPR RI dan juga dari Kementerian Kesehatan diminta buat apa yang kurang supaya bisa ditambah, yang belum ada bisa diberikan, apakah tahun ini atau tahun yang akan datang,” ujar Alifudin

 

Lebih lanjut, Alifudin juga menyebutkan bahwa dengan disahkannya Undang-Undang Keseharan baru-baru ini, diharapkan akan terbuka peluang yang lebih besar untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan di sektor kesehatan. 

 

“Kita harapkan ini ditingkatkan menjadi rumah sakit provinsi. Ini mungkin akan lebih hemat biayanya daripada kita membuat rumah sakit baru. Bagaimana agar rumah sakit yang ada ini betul-betul kita rehab total, segala fasilitasnya kita penuhi, gedungnya, alat kesehatan, dan juga tenaga kesehatan kita tambah itu akan lebih baik daripada kita membuat rumah sakit baru, bahkan yang agak jauh dari kota ya itu terlalu panjang perjalanannya, lebih bagus yang ada dulu ini kita rehab total dengan menambah dokter dan segala tenaga kesehatan lainnya,” jelasnya Alifudin. (upi/rdn)

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...